Senin, 20 September 2010

Domba Kantor, Serigala Kantor, dan Serigala berbulu Domba Kantor





Oleh  :  Handi Budiman



Ekosistem itu bernama Kantor. Di sana, tinggallah tiga species utama, yaitu Domba Kantor (DK) , Serigala Kantor (SK), dan Serigala Berbulu Domba Kantor (SBDK). Mereka bekerja di bawah perintah Pemberi Tugas (PT). Setiap pagi, DK bangun lebih awal dan langsung bekerja. Sedangkan, SK akan pergi keluar untuk berburu tanpa kabar. Sementara itu, SBDK akan bangun paling awal tapi tidak langsung bekerja.
DK akan berkata “ya” jika diberi tugas dan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. SK akan berkata “tidak” dan terkadang pergi meninggalkan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. SBDK akan berkata “ya” seraya tersenyum manis lalu menjelek-jelekkan PT di belakang. Karena terdesak, SBDK tidak segan-segan menyuruh DK untuk mengerjakan tugas yang dilimpahkan kepadanya.
Angka, tabel, dan grafik akan memenuhi layar monitor milik DK. Koran elektronik dengan variasi berita akan memenuhi layar monitor milik SK dan SBDK. Namun, ketika PT mendekat ke arah layar monitor milik SBDK, bunyi klik mouse akan terdengar. Dengan sigap, SBDK akan me-minimize koran elektronik di layar monitor miliknya hingga yang terlihat oleh PT hanyalah angka, tabel, dan grafik. Tidak lupa, SBDK akan memamerkan senyum termanis miliknya kepada PT.
Pada suatu hari, SBDK memfitnah DK di depan PT. Teguran keras dari PT kepada DK menjadi penanda bahwa PT lebih mempercayai SBDK ketimbang DK. Malam harinya, sembari menangis, DK berdoa agar diberikan kekuatan untuk melewati berbagai cobaan dalam hidupnya.
Doanya didengar oleh Direktur Keadilan Kantor (DKK) yang selama ini dikenal sebagai legenda kantor. Konon, DKK memiliki kekuatan sangat dahsyat. Hanya dengan menjentikkan jari, ia mampu melenyapkan species mana pun di Kantor. Dengan gerakan yang luwes dan bersahaja, DKK melangkah turun dari tempat persemediannya. DK, SK, dan SBDK berdiri di pojok ruangan Kantor. DK menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat terhadap DKK. SK terlihat amat sangat ketakutan. SBDK justru tersenyum luar biasa manis ke arah DKK.
“DK, angkat kepalamu. Janganlah kau malu untuk mengakui kemampuanmu! Selama ini aku melihat perjuangan kerasmu di Kantor. Mulai sekarang kau tidak akan menjadi DK yang hilang dan tersesat karena lingkungan lagi. Kau akan kuangkat menjadi penasehat utamaku,” ucap DKK lembut kepada DK.
“SK, rupanya kau bisa merasa takut juga, ya. Tenang saja, kau tidak akan kuhukum. Kau memang sering melanggar aturan Kantor tapi aku masih bisa melihat kejujuran di matamu. Kau bisa bekerja di posisimu semula,” ucap DKK tegas kepada SK.
“Bagaimana dengan saya, DKK?” tanya SBDK sambil tersipu malu.
“Kau, SBDK akan menerima ganjaran atas setiap perbuatanmu,” jawab DKK.
DKK menjentikkan telunjuk kanannya. “Kau akan kuubah menjadi patung selamat datang di Kantor. Setiap species baru yang lahir atau setiap pendatang harus meludahi patungmu terlebih dahulu agar bisa memasuki Kantor.”
SBDK terkejut. Namun, terlambat baginya untuk menjauh. Dalam sekejap, tubuhnya sudah mematung.

(Kamar Tidur, 20 September 2010, 22:22)

2 komentar:

  1. hahahaa!!
    yang ini beneran dodol namanya...

    Secara dodolnya penulis menjebak emosi para pembaca, saat sedang dikerucutkan dengan setting kondisi nyata kebanyakan orang.. tiba tiba paragraf akhir dibelokan jadi imajinasi gila si penuliss... ZZZzzzzzzzzZZZZzzz!! -_-"
    jahaatnyaa..

    great job, HB..!

    BalasHapus